Penangkapan Buron Thailand Chaowalit Thongduang di Bali

by
Chaowalit Thongduang

greenhill-ciwidey.co.id – Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod, buron paling dicari di Thailand, berhasil ditangkap oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Bali. Chaowalit, yang melarikan diri dari rumah sakit dan terlibat dalam penembakan terhadap seorang polisi, telah menjadi target buruan selama tujuh bulan. Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, mengkonfirmasi penangkapan ini setelah menerima laporan dari Menteri Kehakiman Tawee Sodsong di Gedung Pemerintah. Menurut Kolonel Pol Tawee, Chaowalit ditangkap di pulau resor Bali pada Kamis, 30 Mei 2024.

” Baca Juga: Daya Tarik dan Tips Berkunjung ke Goa Rajo Waterfall “

Upaya Penangkapan dan Pelarian Chaowalit

Selama pelariannya, Chaowalit menggunakan paspor Indonesia palsu dan berpindah-pindah tempat dengan sangat hati-hati. Ia berpura-pura bisu karena tidak bisa berbicara bahasa lokal. Chaowalit sebagian besar tinggal di Medan dan Bali. Menteri Kehakiman Thailand telah melakukan interogasi terhadap Chaowalit melalui tautan video, dan berencana untuk segera pergi ke Indonesia untuk mengatur pemulangannya. Dalam video call, Chaowalit mengaku terpojok dan diminta untuk menyerahkan diri ke sistem peradilan dengan jaminan keamanan dari Kolonel Tawee.

Latar Belakang Kriminal Chaowalit

Chaowalit, berusia 37 tahun, merupakan narapidana Thailand yang menjalani hukuman karena percobaan pembunuhan serta berbagai tuntutan pidana lainnya termasuk pembunuhan dan kepemilikan senjata api. Pada 22 Oktober 2023, Chaowalit melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat setelah dibawa ke sana untuk perawatan gigi. Polisi kemudian melacak keberadaannya di pegunungan Banthad di Trang pada 8 November, namun dia berhasil melarikan diri lagi ke daerah pegunungan yang melintasi provinsi Phatthalung, Trang, dan Satun.

Baca Juga :   Pembacokan Pelajar di Bogor Akibat Dendam Tongkrongan

Pelarian dan Klaim Ketidakadilan

Selama pelariannya, Chaowalit merilis sejumlah video yang mengklaim dirinya diperlakukan tidak adil. Ia menyatakan bahwa ia adalah satu-satunya yang dihukum atas kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat. Ia juga mengklaim bahwa permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan belum ditangani secara adil. Meskipun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman Thailand. Pada 25 Desember, Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia karena percobaan pembunuhan. Hukuman ini terkait dengan penembakan di sebuah restoran di distrik Muang, Phatthalung pada 9 September 2019. Di mana Chaowalit dan empat orang lainnya didakwa berkolusi untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Semuanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

” Baca Juga: Tradisi Baguntung dan Peluncuran Pilkada Sumbawa 2024 “

Dampak Penangkapan dan Proses Ekstradisi

Penangkapan Chaowalit Thongduang di Bali menjadi penutup dari pelarian panjangnya. Kepolisian Indonesia bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand. Untuk memastikan bahwa Chaowalit bisa segera diekstradisi kembali ke Thailand guna menjalani hukuman yang telah dijatuhkan. Kementerian Kehakiman Thailand juga mengirimkan tim yang terdiri dari polisi, pejabat Departemen Pemasyarakatan, Kantor Badan Pengawasan Narkotika, Departemen Investigasi Khusus, dan penasihat perdana menteri untuk berangkat ke Indonesia guna mengatur detail pemulangan Chaowalit. Penangkapan ini tidak hanya menandai keberhasilan operasi polisi internasional. Tetapi juga menunjukkan komitmen serius kedua negara dalam menangani kejahatan lintas batas dan memastikan penegakan hukum yang adil.

No More Posts Available.

No more pages to load.