Ema Ubah Sampah Jadi Cuan Setelah Tragedi TPA Leuwigajah

by
Ema Ubah Sampah Jadi Cuan Setelah Tragedi TPA Leuwigajah
Ema Ubah Sampah Jadi Cuan Setelah Tragedi TPA Leuwigajah

greenhill-ciwidey.co.id – Ema Suranta muncul sebagai sosok inspiratif di tengah persoalan lingkungan dan minimnya kepedulian terhadap sampah. Ia memilih bertindak saat menyaksikan tumpukan sampah di desanya, Desa Kertamulya, Padalarang, Bandung Barat. Kenangan pahit akan tragedi longsor TPA Leuwigajah yang merenggut 157 jiwa juga terus membekas dalam ingatannya.

“Baca Juga: Kenalan di Aplikasi, Mobil Janda Dibawa Kabur Pria Baru Dikenal“

Bangkit Usai Tragedi TPA

Dengan semangat Kartini masa kini, Ema mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian. Ia tidak hanya mengajak ibu-ibu untuk memilah sampah, tetapi juga membangun pusat edukasi dan gerakan sosial lingkungan. Bank sampah itu menjadi tempat belajar, berdaya, dan bergerak bersama untuk menjaga bumi.

Tragedi Leuwigajah pada 21 Februari 2005 menjadi titik balik bagi Ema. Longsor terjadi akibat penumpukan sampah tinggi dan hujan lebat. Peristiwa tersebut menyadarkan Ema akan pentingnya sistem pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.

Bermodal semangat dan dukungan dari Permodalan Nasional Madani (PNM), Ema memulai budidaya larva Black Soldier Fly atau maggot. Ia menggunakan maggot untuk mengolah sampah organik secara efisien. Setiap minggu, Ema dan timnya mampu mengolah hingga dua ton sampah menjadi maggot segar dan kasgot (pupuk organik).

Produk yang dihasilkan Ema memberi manfaat ganda. Selain mengurangi sampah organik, produk ini juga menciptakan penghasilan tambahan bagi warga sekitar. Ema membuktikan bahwa sampah bisa menjadi berkah jika dikelola dengan bijak.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi memberikan apresiasi atas kontribusi Ema dalam pemberdayaan masyarakat. Ia menyebut Ema sebagai simbol nyata semangat Kartini di era modern.

“Perempuan seperti Ema menunjukkan bahwa emansipasi berarti berani memikul tanggung jawab sosial dan lingkungan. Bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal membangun masa depan bersama,” kata Arief.

Baca Juga :   Gas Elpiji 3 Kg, Panduan Daftar Jadi Pangkalan Resmi

Kini, Ema menjadi teladan bagi banyak perempuan Indonesia. Ia membuktikan bahwa perubahan dimulai dari kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Dengan aksi nyata, ia menebarkan dampak positif di tengah masyarakat.

“Baca Juga: Kali Cideng Dikeruk, Warga Senang Kini Lebih Bersih dan Rapi“

Perjuangan Ema bukan sekadar tentang sampah. Ia memperlihatkan bagaimana semangat perempuan mampu menjawab tantangan zaman. Lewat langkah kecil, Ema berhasil menciptakan perubahan besar bagi lingkungannya.

No More Posts Available.

No more pages to load.