GreenHill Ciwidey – Tim gabungan dari patroli beat dan Reskrim Polresta Samarinda menangkap empat pria pelaku penyekapan dan pemerkosaan terhadap seorang remaja asal Bontang.
Penangkapan dilakukan pada Kamis dini hari, 27 Juni 2025, setelah warga melaporkan kasus tersebut ke call center Polri.
“Baca Juga: Warga Venesia Protes Mewahnya Pesta Nikah Jeff Bezos“
Wakapolresta Samarinda, AKBP Hery Suryaman, mengonfirmasi bahwa pelaku utama berinisial SB ditangkap di rumah kawasan Teluk Lerong Ulu.
Tiga pelaku lainnya juga ditangkap dalam penggerebekan tersebut.
Korban Ditemukan Lemas Bersama Barang Bukti Narkoba
Polisi menemukan korban dalam kondisi lemas saat penggerebekan.
Korban diketahui dipaksa pelaku untuk mengonsumsi satu boks obat batuk cair hingga teler.
Selain itu, polisi juga menemukan alat hisap sabu dan sisa narkotika di lokasi kejadian.
“Setelah menerima laporan, tim segera mendeteksi lokasi dan bergerak cepat. Saat digerebek, korban dalam kondisi tidak berdaya,” ujar AKBP Hery.
Pelaku Terlibat Kriminal Lain di Bontang
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap SB dan komplotannya terlibat dalam berbagai tindak kriminal lain.
Mereka diketahui pernah melakukan penggelapan sepeda motor dan pencurian di wilayah Bontang.
Polisi juga memastikan bahwa terjadi tindak persetubuhan terhadap korban yang masih di bawah umur.
Aksi bejat pelaku dilakukan dengan ancaman senjata tajam untuk menakut-nakuti korban.
Polisi Selidiki Jaringan dan Beri Perlindungan Korban
Keempat pelaku kini ditahan di Mapolresta Samarinda untuk proses hukum lebih lanjut.
Polisi tengah menyelidiki kemungkinan keterlibatan mereka dalam jaringan kejahatan yang lebih luas.
“Korban telah mendapat pendampingan dan perlindungan sesuai prosedur hukum anak,” jelas AKBP Hery.
“Baca Juga: OPM Wendanus Murib Tewas Saat Baku Tembak di Papua“
Imbauan untuk Warga agar Waspada dan Melapor
Kasus ini menjadi peringatan serius terhadap keamanan anak di lingkungan masyarakat.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar segera melapor jika mencurigai adanya penyimpangan atau kejahatan.
“Partisipasi warga sangat penting dalam mencegah kasus serupa terjadi kembali,” tutup AKBP Hery.
