GreenHill Ciwidey – Seorang jemaah haji asal Desa Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bernama Iyan Muhidin, meninggal dunia di Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat, 23 Mei 2025.
“Baca Juga: Infinix GT 30 Pro Rilis di Indonesia, Usung Fitur Gaming“
Iyan berusia 81 tahun dan tergabung dalam kloter 13 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 13). Ia sempat mengeluhkan sesak napas, nyeri, serta bengkak di kaki sebelum dirujuk ke rumah sakit.
Iyan Alami Gejala Sesak dan Pembengkakan
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sukabumi, Abdul Manan, menjelaskan bahwa Iyan mengeluh sakit sejak malam sebelumnya.
Tim medis mencatat bahwa Iyan menunjukkan gejala berat seperti napas pendek, nyeri di tubuh, dan kaki yang bengkak. Dokter spesialis dalam menyarankan agar ia dirujuk ke Abeer Hospital.
Proses Rujukan dan Penanganan di Rumah Sakit
Sekitar pukul 08.00 waktu setempat, tim medis menyiapkan ambulans untuk membawa Iyan ke rumah sakit. Ia tiba di Abeer Hospital pada pukul 08.15 waktu setempat.
Tim dokter langsung melakukan pemeriksaan darah, suntikan obat, pemberian oksigen, dan nebulasi. Namun, kondisi Iyan terus menurun dan ia tampak gelisah serta kesulitan bernapas.
Iyan Punya Riwayat Penyakit Jantung Bengkak
Abdul Manan menyampaikan bahwa Iyan memiliki riwayat penyakit jantung bengkak. Hal ini turut memperburuk kondisi kesehatannya saat dirawat.
Setelah melalui serangkaian penanganan, dokter menyatakan Iyan meninggal dunia pada pukul 10.10 waktu setempat di Abeer Hospital.
Jenazah Disalatkan di Masjidil Haram
Setelah dinyatakan wafat, jenazah Iyan disalatkan di Masjidil Haram, Makkah. Prosesi pemulasaran dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Jenazah kemudian dimakamkan di Pemakaman Soraya, Arab Saudi, bersama jemaah haji Indonesia lainnya yang wafat dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Baca Juga: PM China Li Qiang Kunjungi Jakarta, Temui Prabowo Besok“
Kesimpulan:
Jemaah haji asal Sukabumi, Iyan Muhidin, meninggal dunia setelah menjalani perawatan akibat gangguan pernapasan dan riwayat jantung. Pemerintah dan tim medis telah memberikan penanganan terbaik sebelum ia wafat. Ibadahnya ditutup dengan penghormatan tinggi, termasuk salat jenazah di Masjidil Haram.
