GreenHill Ciwidey – Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) di Pulomas, Jakarta Timur, pada Selasa (2/6/2025). Dalam kunjungannya, Prabowo meninjau kesiapan prajurit dan fasilitas yang dimiliki satuan tersebut.
“Baca Juga: Intip Komponen Kunci Poco F7 Pro dan F7 Ultra“
Dukung Tradisi dan Olahraga Berkuda
Prabowo mengapresiasi dedikasi prajurit dalam menjaga tradisi militer berkuda. Ia menegaskan bahwa kavaleri berkuda adalah warisan militer yang harus dipertahankan. Presiden juga menyampaikan dukungan terhadap pengembangan olahraga pacuan kuda sebagai bagian dari kebanggaan nasional. Ia berharap cabang ini bisa meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Sejarah Denkavkud: Dari Rampasan Perang hingga Elit TNI
Detasemen Kavaleri Berkuda berada di bawah Korps Kavaleri TNI AD dan langsung di bawah Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI AD. Tugas utama mereka meliputi patroli pengamanan di area tanpa jalan, pembinaan kuda militer, pelatihan personel, dukungan protokoler, dan pengembangan olahraga berkuda nasional.
Kavaleri berkuda terbentuk pada akhir 1949 dan awal 1950. Saat itu, 20 ekor kuda hasil rampasan perang diserahkan bekas pasukan KNIL kepada TNI. Dengan bekal ini, Letkol Kav K.G.P.H. Soerjo Soejarso mengusulkan pembentukan satu Eskadron Kavaleri Berkuda kepada KSAD.
Kiprah Tempur Denkavkud di Berbagai Operasi Militer
Denkavkud memiliki catatan panjang dalam berbagai operasi militer. Mereka terlibat dalam penumpasan DI/TII di Jawa Barat. Pasukan ini juga ditugaskan dalam operasi penumpasan G30S/PKI di wilayah Jawa Barat dan Magelang. Selain itu, mereka ikut serta dalam pengamanan kunjungan Presiden AS Nixon di Jakarta. Denkavkud juga dikirim dalam Operasi Timor Timur, membuktikan perannya sebagai satuan elit dalam sejarah TNI.
“Baca Juga: DPR dan Kemendikbud Bahas Putusan MK soal Sekolah Gratis“
Tekad Lanjutkan Tradisi dan Tugas Operasional
Prabowo menegaskan komitmennya untuk terus mendukung eksistensi Denkavkud. Ia berharap generasi muda TNI dapat mempertahankan nilai-nilai historis dan kedisiplinan yang ditanamkan dalam satuan ini.
Dengan kunjungan tersebut, pemerintah menunjukkan komitmen untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi militer dan pelestarian tradisi tempur konvensional.