GreenHill Ciwidey – Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menegaskan pentingnya peran Penyuluh Informasi Publik (PIP). Ia menyatakan PIP sangat efektif dalam menyampaikan program strategis ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Baca Juga: Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 8 Orang, Pelaku Siswa“
“PIP tetap jadi ujung tombak dalam menjangkau masyarakat 3T,” tegas Fifi saat ditemui di kantor Kemkomdigi, Jumat (13/6/2025).
Tatap Muka Lebih Efektif di Daerah 3T
Fifi menjelaskan, pihaknya tetap mengandalkan pendekatan tatap muka di tengah era digital. Menurutnya, komunikasi langsung memberi pemahaman yang lebih mendalam dan personal.
“Metode tatap muka memberikan konteks lebih komprehensif dibanding media digital,” jelas Fifi.
Ia menambahkan, budaya tutur masih kuat di pedesaan. Karena itu, pendekatan langsung lebih efektif dalam menyampaikan pesan pemerintah.
Tiga Fokus PIP Sepanjang 2025
Kemkomdigi menetapkan tiga prioritas utama untuk para PIP pada tahun 2025. Pertama, sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kedua, edukasi prosedur resmi menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ketiga, pencegahan praktik judi online di desa-desa.
“Fokus utama kami mencakup MBG, prosedur resmi PMI, dan pencegahan judol,” ujar Fifi dengan tegas.
Program ini dijalankan oleh hampir 300 PIP yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Program PIP Tak Terdampak Pemangkasan Anggaran
Plt. Direktur Komunikasi Publik sekaligus Direktur Kemitraan Komunikasi, Marroli J. Indarto, memastikan bahwa program PIP tetap berjalan. Meskipun ada efisiensi anggaran, kegiatan PIP tidak terdampak.
“PIP tetap berjalan karena merupakan alat penting komunikasi pemerintah,” jelas Marroli.
Ia menyebut para PIP merupakan warga lokal berpengaruh yang memahami budaya dan bahasa setempat.
“Baca Juga: TNI AL Gagalkan Narkoba Meski Kapal Ditabrak dan Tenggelam“
Jumlah PIP Akan Bertambah Tahun Ini
Marroli mengungkapkan, jumlah PIP akan meningkat signifikan tahun ini. Saat ini terdapat 300 orang, namun akan ditambah menjadi 510. Penambahan ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Desa.
“Mereka adalah tokoh lokal yang berpengaruh di lingkungannya. Tahun ini akan ditingkatkan jadi 510,” pungkasnya.
Dengan peran vital dan pendekatan personal, PIP dinilai efektif sebagai perpanjangan tangan pemerintah di lapangan. Fokus mereka pada isu penting juga diharapkan membawa dampak langsung bagi masyarakat pedesaan dan wilayah 3T.