, , ,

Pawai Oncor-Oncoran Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam

by
Pawai Oncor-Oncoran

greenhill-ciwidey.co.id – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah di Banyuwangi, Jawa Timur, dirayakan dengan meriah melalui tradisi pawai oncor-oncoran. Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini melibatkan masyarakat luas. Termasuk santriwan dan santriwati dari Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) hingga pondok pesantren. Di Banyuwangi, hampir setiap sudut kelurahan dan pelosok desa menggelar tradisi oncor-oncoran. Sugeng, salah satu peserta dari Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, mengungkapkan bahwa tradisi ini telah ada sejak lama dan selalu dirayakan setiap memasuki tahun baru Islam.

” Baca Juga: Keindahan Kawasan Mandeh Surga Tersembunyi Di SumBar “

Makna dan Tujuan Oncor-Oncoran

Bagi Sugeng, tradisi oncor-oncoran bukan sekadar bentuk perayaan tahun baru Islam. Tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, pawai ini juga merupakan doa untuk keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru. Panitia oncor-oncoran di Kelurahan Penataban, Rijal Sarofi, menekankan pentingnya tradisi ini sebagai pengingat bagi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan budaya leluhur. Menurutnya, generasi muda harus tetap menghargai sejarah dan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang.

Pelaksanaan dan Harapan

Tradisi oncor-oncoran di Banyuwangi dilakukan dengan cara berkeliling kampung sambil berdzikir. Rijal menjelaskan bahwa pawai ini juga bertujuan untuk bersih desa, dengan harapan agar desa terhindar dari marabahaya. Selain di Kelurahan Penataban, tradisi ini juga dijalankan dengan semangat yang sama di Kelurahan Boyolangu. Masyarakat di Boyolangu masih menjalankan tradisi ini dengan sangat kental, menunjukkan betapa lestarinya budaya dan tradisi Islam di Banyuwangi. Rijal, yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Giri, menegaskan bahwa semaraknya tradisi oncor-oncoran mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Islam yang masih dijaga oleh masyarakat setempat.

Baca Juga :   Pengrajin Tas Seminar Terbaik di Samarinda

” Baca Juga: Rumah di Cilegon Roboh Akibat Hujan dan Angin Kencang “

Dengan begitu, tradisi pawai oncor-oncoran di Banyuwangi tidak hanya sebagai bentuk perayaan semata. Tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur, doa, dan upaya menjaga serta melestarikan warisan budaya leluhur. Semangat untuk terus merayakan dan menjaga tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai yang diwariskan oleh generasi sebelumnya. Tradisi ini juga mengajarkan generasi muda untuk terus menghargai dan melestarikan budaya. Serta menjaga keseimbangan antara perayaan keagamaan dan pelestarian budaya lokal.

No More Posts Available.

No more pages to load.