GreenHill Ciwidey – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyatakan peluang Joko Widodo menjadi Ketua Umum PPP sangat kecil. Menurutnya, hal ini karena Jokowi bukan kader partai berlambang Kakbah itu.
“Baca Juga: PM Singapura Kecam Aksi Israel di Gaza di Hadapan Macron“
“Calon ketua umum PPP harus memenuhi syarat dalam AD dan ART partai,” ujar Jamiluddin saat dihubungi pada Sabtu, 31 Mei 2025. Ia menegaskan bahwa Jokowi belum tercatat sebagai kader PPP.
PPP Tegaskan Syarat Caketum Harus Kader
Menurut Jamiluddin, syarat utama untuk maju sebagai calon ketua umum PPP adalah menjadi kader dalam periode tertentu. Jika Jokowi belum menjadi anggota partai secara resmi, maka ia otomatis tidak memenuhi kriteria administratif sebagai calon ketua umum.
“PPP harus konsisten dengan AD/ART-nya. Bila dilanggar, maka kredibilitas partai bisa dipertanyakan,” jelas Jamiluddin.
Perubahan AD/ART Bisa Buka Peluang Jokowi
Namun, Jamiluddin juga menyebutkan kemungkinan lain yang bisa terjadi. Jika PPP mengubah aturan dasar dan rumah tangga (AD/ART), maka Jokowi bisa saja maju sebagai calon ketua umum.
“PPP bisa saja mengubah AD/ART sebelum Muktamar untuk membuka jalan bagi Jokowi,” katanya. Langkah ini, menurutnya, bisa dianggap sebagai bentuk pragmatisme politik dari internal partai.
Ideologi Jokowi dan PPP Dinilai Tak Selaras
Selain faktor administratif, Jamiluddin menilai ada masalah ideologi yang menjadi batu sandungan. Jokowi dikenal memiliki pandangan politik nasionalis, sedangkan PPP mengusung ideologi religius yang kental dengan nilai-nilai keislaman.
“Perbedaan ini bisa memicu penolakan dari internal PPP menjelang Muktamar,” ujar mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.
PPP Dinilai Masih Pegang Teguh Ideologi Religius
Menurut Jamiluddin, PPP selama ini konsisten dengan ideologi Islam sebagai dasar perjuangannya. Kader dan simpatisan partai cenderung mendukung tokoh yang memiliki latar belakang serupa.
“Pemimpin ideal menurut kader PPP adalah sosok yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Jokowi bukan sosok dengan basis ideologi itu,” tambahnya.
Perubahan Ideologi PPP Dinilai Tak Mudah
Meski peluang Jokowi menjadi calon ketua umum bisa terbuka jika partai mengubah ideologinya, Jamiluddin menilai hal itu sulit terjadi. Ia berpendapat bahwa PPP tampaknya tidak akan mudah meninggalkan nilai dasar perjuangannya.
“Perubahan ideologi itu mungkin, tapi kecil peluangnya. Identitas PPP terlalu kuat sebagai partai Islam,” tegasnya.
“Baca Juga: Brio Terbalik di Tol Sentul, Diduga Sopir Mengantuk“
Kesimpulan
Secara umum, peluang Jokowi memimpin PPP sangat kecil jika mengacu pada syarat administratif dan ideologis partai. Peluang itu baru akan terbuka jika PPP bersedia mengubah AD/ART dan melonggarkan ideologi partainya. Namun, perubahan tersebut dinilai tidak mudah karena akan berhadapan dengan penolakan dari dalam tubuh partai sendiri.