Pengerukan Kali Krukut Dipercepat untuk Cegah Banjir Jaksel

by
Pengerukan Kali Krukut Dipercepat untuk Cegah Banjir Jaksel
Pengerukan Kali Krukut Dipercepat untuk Cegah Banjir Jaksel

GreenHill Ciwidey – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menargetkan pengerukan Kali Krukut selesai dalam waktu dua bulan. Fokus pengerjaan berada di Jalan NIS, Cilandak Timur, yang rawan mengalami banjir saat hujan turun.

“Baca Juga: Maskapai Dunia Ubah Rute Akibat Konflik Israel-Iran

Kepala SDA Jakarta Selatan, Santo, menjelaskan pihaknya harus menyelesaikan pengerjaan secepat mungkin. “Masih banyak titik lain yang harus ditangani. Penanganan harus merata ke semua kecamatan,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Armada Berat Dikerahkan untuk Bersihkan Sedimen Kali

Untuk mempercepat pengerukan, SDA Jakarta Selatan mengerahkan tiga ekskavator biasa, satu ekskavator vertikal, dan sepuluh dump truck. Alat-alat berat itu dikerahkan guna mengangkat sedimen sepanjang 281 meter aliran sungai.

Lebar kali disesuaikan dengan kondisi lapangan yang kini menyempit akibat padatnya permukiman di sekitarnya. Kedalaman pengerukan di segmen Jalan NIS mencapai 1 meter. Di segmen TB Simatupang menuju kolong Tol Antasari, kedalaman pengerukan ditingkatkan hingga 1,2 meter.

Kali Krukut Jadi Titik Prioritas Pencegahan Banjir

Kali Krukut menjadi salah satu titik prioritas karena sering menimbulkan genangan bahkan saat hujan singkat. Pemerintah Kota Jakarta Selatan berharap pengerukan ini mampu mencegah banjir besar saat puncak musim hujan tiba.

“Pengerukan ini upaya kami agar air tidak meluap ke permukiman saat hujan deras,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar. Selain Kali Krukut, pengerjaan serupa juga berlangsung di Kali Grogol, Kali Cideng, Kali Cabang Tengah, Kali Jelawe, dan Waduk Ragunan.

Baca Juga :   Brio Terbalik di Tol Sentul, Diduga Sopir Mengantuk

Rano Karno Tinjau Lokasi dan Buka Peluang Relokasi Warga

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau langsung lokasi Kali Krukut di Jalan NIS, Cilandak Timur, pada Jumat (21/2/2025). Ia mengaku terkejut saat mengetahui banjir bisa mencapai ketinggian dua meter.

“Saya lihat langsung, banjir bisa dua meter. Saya kaget,” kata Rano. Ia menyebut warga tampak kelelahan menghadapi banjir tahunan. Karena itu, pemerintah membuka opsi relokasi warga ke rumah susun di lahan sekitar.

“Baca Juga: MUI Kecam Serangan Israel: Langgar Hukum Internasional

Sosialisasi Jadi Tantangan Terbesar dalam Relokasi Warga

Meski pembangunan rusun memungkinkan, Rano menyadari tantangan utamanya terletak pada kesiapan warga untuk pindah. Sosialisasi akan menjadi langkah penting dalam proses relokasi tersebut.

Pemerintah akan terus menggencarkan komunikasi dan penyuluhan agar warga bersedia menempati rusun. “Tantangannya bukan hanya soal bangunan, tapi kesiapan mental warga,” pungkas Rano.

No More Posts Available.

No more pages to load.