PM Keir Starmer: Pengakuan Palestina dan Perdamaian Gaza

by
Keir Starmer

greenhill-ciwidey.co.id – Keir Starmer, Perdana Menteri baru Inggris, telah membuat pernyataan penting mengenai pengakuan negara Palestina dalam percakapan teleponnya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Starmer menegaskan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina adalah “hak yang tidak bisa disangkal” dan berbicara tentang kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza. Artikel ini akan merangkum isi pembicaraan tersebut dan implikasinya bagi proses perdamaian di Timur Tengah.

” Baca Juga: Optimisme PDIP dalam Pilgub Sumut: Semut Melawan Gajah “

Pengakuan Negara Palestina

Dalam percakapan teleponnya dengan Mahmoud Abbas, Starmer menekankan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina adalah hak yang tidak bisa disangkal bagi rakyat Palestina. Ia menyatakan bahwa Inggris berkomitmen untuk mengakui negara Palestina. Sebagai bagian dari proses yang menghasilkan solusi dua negara yang berdampingan dengan Israel. Starmer juga menyampaikan prioritas mendesaknya, termasuk mengamankan gencatan senjata. Pemulangan para sandera, peningkatan bantuan kemanusiaan, dan dukungan keuangan untuk Otoritas Palestina. Ia menambahkan bahwa penting untuk memastikan legitimasi internasional bagi Palestina melalui reformasi yang tepat.

Pembicaraan dengan Netanyahu

Selain berbicara dengan Abbas, Starmer juga melakukan percakapan telepon dengan Netanyahu. Dalam percakapan ini, Starmer menyoroti kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Ia juga menyerukan pembebasan sandera dan peningkatan aliran bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di wilayah tersebut. Starmer menekankan pentingnya kondisi jangka panjang untuk solusi dua negara. Termasuk memastikan bahwa Otoritas Palestina memiliki sarana keuangan yang diperlukan untuk beroperasi secara efektif. Komitmen Inggris untuk melanjutkan kerja sama dengan Israel dalam mencegah ancaman juga ditegaskan oleh Starmer. Sambil berharap hubungan antara London dan Tel Aviv dapat semakin diperkuat.

Baca Juga :   Kondisi Kurs Dollar Amerika Serikat (AS) di Indonesia

Konflik di Jalur Gaza

Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah berkecamuk sejak Oktober tahun lalu, menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 38.000 orang tewas, 87.000 orang terluka, dan ribuan lainnya dilaporkan hilang. Keadaan ini menimbulkan tekanan publik yang besar terhadap para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan nyata. Starmer, yang sebelumnya memimpin oposisi Inggris dari Partai Buruh. Menghadapi kritik karena tidak segera menyerukan gencatan senjata, mirip dengan sikap mantan Perdana Menteri Rishi Sunak dari Partai Konservatif. Baru pada Februari tahun ini, Starmer menyerukan gencatan senjata setelah mendapatkan tekanan publik yang signifikan.

” Baca Juga: Penjaringan Calon Pilgub Jawa Barat oleh PDIP “

Kontroversi dan Kritik

Starmer juga pernah mendapat kritik keras ketika mengatakan bahwa Israel berhak memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza dalam sebuah podcast media LBC pada Oktober tahun lalu. Pernyataan ini memicu reaksi negatif dari berbagai kalangan. Juru bicara Partai Buruh kemudian membantah bahwa Starmer membenarkan tindakan Israel tersebut. Serta menegaskan bahwa komentarnya merespons pertanyaan mengenai hak Israel untuk mempertahankan diri. Kontroversi ini menambah tekanan pada Starmer untuk menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan berimbang dalam menangani konflik di Timur Tengah.

Keir Starmer, dalam perannya sebagai Perdana Menteri baru Inggris. Menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengakuan negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara. Melalui percakapan teleponnya dengan Mahmoud Abbas dan Benjamin Netanyahu, ia menekankan pentingnya gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Meskipun menghadapi kritik di masa lalu, Starmer berusaha menunjukkan kepemimpinan yang jelas dalam mendukung perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Dengan demikian, pernyataan dan tindakan Starmer ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi proses perdamaian yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Baca Juga :   Prabowo Akan Kunjungi Papua Nugini Usai Dilantik Jadi Presiden

No More Posts Available.

No more pages to load.