GreenHill Ciwidey –Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas secara virtual dari Rusia pada Selasa (17/6/2025). Ia bersidang bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Mendagri Tito Karnavian, serta Gubernur Aceh dan Sumut.
“Baca Juga: Vietnam Pangkas Provinsi Jadi 35, PHK 80.000 PNS“
Dasar Keputusan Administratif
Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan, pemerintah menelaah dokumen Kemendagri dan data historis, politis, sosial, serta kultural. Prasetyo menegaskan empat pulau—Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek—berada dalam wilayah administratif Aceh berdasarkan bukti resmi.
Polemik Keputusan Mendagri
Sebelumnya, Mendagri menerbitkan SK No. 300.2.2-2138 /2025 yang mengalokasikan pulau itu ke Sumut. Keputusan ini memicu pro kontra di masyarakat. Wamendagri Bima Arya Sugiarto lalu memimpin kajian lintas instansi untuk mengumpulkan “novum” atau data baru sebagai pelengkap berkas.
Proses Verifikasi Data Baru
Bima Arya menjelaskan, tim memadukan data historis dengan temuan lapangan terbaru. Semua informasi ini akhirnya diserahkan ke Mendagri untuk digodok sebelum dilaporkan ke Presiden. Rapat sore itu menyepakati keputusan akhir berdasarkan data terlengkap.
Langkah Diplomasi dan Koordinasi
Prabowo lalu mengarahkan timnya untuk menyosialisasikan hasil rapat ke kedua provinsi. Ia menekankan pentingnya membangun dialog dan memastikan implementasi administratif berjalan lancar. Pemerintah pusat juga menyiapkan mekanisme pemetaan wilayah laut dan darat yang akurat.
Dampak dan Tindak Lanjut
Keputusan presiden ini diharapkan meredam ketegangan lokal dan memperjelas batas administrasi. Aceh kini resmi mengelola keempat pulau. Sumut akan menyesuaikan zonasi administratif dan memfokuskan pembangunan di wilayah lain.
“Baca Juga: Maling Motor Ditangkap Warga, Sok Pingsan Usai Kecelakaan“
Kesimpulan
Lewat rapat virtual dari Rusia, Presiden Prabowo Subianto menuntaskan sengketa empat pulau Aceh–Sumut secara cepat dan berbasis data. Keputusan ini menegaskan wilayah administratif Aceh dan menutup polemik SK Mendagri sebelumnya.