GreenHill Ciwidey – Warga Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dibuat heboh setelah menemukan struktur bangunan mirip candi. Komunitas Pelestari Budaya dan warga Dusun Bendungan menemukannya saat kegiatan bersih-bersih pada Sabtu, 7 Juni 2025.
“Baca Juga: 8 Fitur Baru iOS 19: Nama Baru hingga Kecerdasan AI“
Menurut Budi Kariono, Ketua PBBI Jawa Timur, mereka awalnya hanya membersihkan area kebun jeruk warga. Saat tanah dibersihkan, batu bata besar mulai terlihat di permukaan. Warga dan komunitas lalu melanjutkan penggalian keesokan harinya.
Lokasi Strategis di Perbatasan Kota dan Kabupaten
Struktur yang diduga candi ini ditemukan di area Situs Balekambang, sekitar 350 meter dari jalan alternatif Unitri. Lokasinya berada di kebun jeruk milik warga dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh 70 meter.
Struktur itu terletak di tanah yang sedikit lebih tinggi dari sekitarnya, ditandai gundukan 40 cm. Di atas gundukan tumbuh pohon jambu dan pohon nangka, serta dikelilingi pagar bambu berbentuk persegi.
Struktur Batu Bata Unik dan Penuh Makna
Di sisi utara pohon, warga menemukan susunan batu bata merah dengan kedalaman satu meter. Luas area mencapai dua meter persegi. Komunitas memasang tenda semi permanen untuk memudahkan penggalian.
Batu bata yang ditemukan berukuran besar, sekitar 10 x 20 cm. Susunan batu tersebut membentuk pola menyerupai tangga atau umpak. Budi menduga ini bisa menjadi bagian dari struktur candi.
Diduga Berhubungan dengan Titik Kosmologi Gunung Kawi
Budi menjelaskan lokasi temuan ini dikelilingi elemen alam yang kuat secara kosmologis. Di sisi barat, berdiri Gunung Kawi yang diyakini sebagai titik peradaban kuno. Di selatan, mengalir Sungai Metro. Sisi timur, terdapat sungai kecil yang melengkapi posisi strategis lokasi.
“Posisi ini strategis, karena diapit dua sungai dan berada di lembah Gunung Kawi. Biasanya candi dibangun di tempat seperti ini,” ungkap Budi.
“Baca Juga: Pelaku Begal Payudara di Lebak Bulus Resmi Tersangka“
Dugaan Kuat Peninggalan Mpu Sindok
Selama proses penggalian, warga menemukan batu andesit besar yang tertumpuk rapi di sisi barat. Salah satu batu itu memiliki ukiran yang menyerupai huruf Jawa Kuno. Temuan ini menguatkan dugaan bahwa bangunan tersebut berasal dari masa Mpu Sindok.
“Kami menduga bangunan ini berasal dari era Mpu Sindok dari Kerajaan Mataram,” jelas Budi. Ia menambahkan bahwa penggalian dilakukan secara hati-hati untuk menjaga keaslian struktur.
Pihak komunitas kini menanti tindak lanjut dari pemerintah daerah dan tim arkeologi. Mereka berharap penemuan ini segera diteliti secara resmi agar sejarah lokal semakin terungkap.
