greenhill-ciwidey.co.id – Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim tiga anggotanya tewas dalam operasi militer yang dilakukan Satgas Gabungan TNI Koops Habema. Peristiwa ini terjadi di Distrik Sugapa, Papua, pada Selasa, 13 Mei 2025.
“Baca Juga: One UI 7 Bikin Layar Galaxy Tab Crash, Samsung Beri Solusi“
Juru Bicara OPM Sebut Nama-Nama Korban
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM, Sebby Sambom, menyampaikan bahwa tiga anggota OPM yang tewas adalah Gus Kogoya, Notopinus Lawiya, dan Kanis Kogoya.
Sebby mengatakan, awalnya satu anggota OPM tewas dalam kontak senjata. Saat rekan korban mencoba mengevakuasi jasad, mereka justru terkena ledakan ranjau. Ledakan itu menyebabkan dua anggota lainnya tewas dan beberapa lainnya terluka.
Dua Anggota OPM Terluka Akibat Serpihan Bom
Sebby menyebut dua anggota OPM lainnya, Tinus Wonda dan Dnu-Dnu Mirip, mengalami luka ringan akibat serpihan ledakan. Saat ini, keduanya sedang menjalani perawatan medis di markas TPNPB.
OPM Tuduh TNI Tembak Warga Sipil
Selain menyebut korban dari pihak OPM, Sebby juga menuduh TNI melakukan penembakan terhadap warga sipil. Ia menyebutkan bahwa satu keluarga, yakni Janite Zanambani dan anaknya Minus Yegeseni, mengalami luka akibat tembakan.
OPM juga mengklaim bahwa Elisa Wandagau, Ruben Wandagau (Kepala Desa Hitadipa), dan Mono Tapamina (seorang nenek), tewas setelah diculik dan ditembak aparat. Mereka kemudian dikremasi di daerah Hitadipa.
Sebby Sambom Minta Penggunaan Bom Ranjau Dihentikan
Dalam keterangannya, Sebby meminta agar TNI menghentikan penggunaan bom ranjau di sekitar jasad anggota OPM. Ia menilai taktik tersebut bertujuan memancing kedatangan anggota lainnya.
Ia juga meminta TNI menghentikan penembakan liar terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak. Menekankan pentingnya penerapan prinsip hukum humaniter dalam setiap operasi militer.
TNI Klaim Tewaskan 18 Anggota OPM dalam Operasi Cepat
TNI sebelumnya melaporkan bahwa 18 anggota OPM tewas dalam operasi militer di Sugapa, Papua. Operasi berlangsung selama satu jam, dari pukul 04.00 hingga 05.00 WIT, Rabu, 14 Mei 2025.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa operasi dilakukan secara terukur dan profesional. TNI menyasar lima lokasi utama, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
TNI Sita Senjata dan Bendera Bintang Kejora
Dalam operasi tersebut, TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti itu meliputi senjata api, amunisi, busur panah, bendera Bintang Kejora, dan alat komunikasi.
Kristomei menegaskan bahwa TNI hadir di Papua untuk melindungi warga sipil dari kekerasan kelompok bersenjata. Ia menyatakan bahwa TNI tidak berniat menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
“Baca Juga: Pebasket Amerika Ditangkap di Tangerang karena Bawa Ganja“
Kesimpulan:
OPM mengklaim tiga anggotanya tewas akibat operasi TNI di Sugapa, Papua. Mereka juga menuduh TNI menembak warga sipil. Sementara itu, TNI melaporkan telah menewaskan 18 anggota OPM dalam operasi cepat yang menyasar lima lokasi. TNI juga menyita sejumlah senjata dan menyatakan kehadirannya di Papua untuk melindungi masyarakat, bukan menakut-nakuti.