greenhill-ciwidey.co.id – Nathanael, calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) asal Polda Kalimantan Tengah, sejak kecil bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun, karena keterbatasan biaya, ia mengurungkan niat tersebut. Nathanael kini menjalani proses seleksi tingkat pusat taruna Akpol, dengan alasan tak ingin membebani ayahnya yang merupakan orang tua tunggal. Ibunya meninggal dunia pada 2013 akibat kanker serviks ketika Nathanael berusia 9 tahun.
” Baca Juga: Truk Listrik Mitsubishi Fuso eCanter Resmi Dipasarkan “
Proses Seleksi dan Persiapan
Nathanael mengikuti seleksi taruna Akpol untuk kedua kalinya. Tahun lalu, ia gagal di seleksi tingkat daerah karena kurang persiapan. Tahun ini, Nathanael mempersiapkan diri lebih baik dalam aspek psikologi, akademik, dan jasmani. Putra asli Suku Dayak ini berhasil mencapai seleksi tingkat pusat berkat persiapan yang matang.
Perjalanan Akademis dan Pilihan Hidup
Setelah gagal di seleksi pertama, Nathanael sempat berkuliah di fakultas hukum, jurusan yang bersinggungan dengan tugas kepolisian. Meskipun ayahnya sempat menentang keputusan Nathanael untuk kembali mengikuti seleksi Akpol, Nathanael tetap teguh pada pendiriannya. Ia meyakinkan ayahnya bahwa tahun ini adalah tahunnya untuk berhasil.
Alasan Memilih Akpol
Nathanael memiliki dua alasan utama untuk masuk Akpol. Pertama, ia ingin bermanfaat bagi masyarakat. Sejak kecil, Nathanael ingin menjadi dokter untuk membantu banyak orang, namun biaya kuliah kedokteran sangat besar. Kedua, menjadi taruna Akpol akan meringankan beban ekonomi ayahnya. Setelah lulus dari Akpol, Nathanael akan langsung memiliki pekerjaan, sehingga ayahnya tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya kuliah dan hidupnya.
Menggapai Impian dan Membanggakan Ibu
Nathanael memiliki tekad kuat untuk membanggakan mendiang ibunya. Nilai tes jasmani dan akademiknya nomor satu dari empat calon taruna asal Polda Kalteng lainnya. Dari Polda Kalteng, terdapat lima calon taruna termasuk Nathanael dan satu calon taruni. Nathanael optimis lolos seleksi dan berharap ibunya bangga melihatnya dari surga.
” Baca Juga: Bamsoet: Pentingnya Indonesia Segera Miliki UU Keamanan Siber “
Nathanael berkata, “Saya ingin mama, dari atas surga sana, bangga karena saya anaknya satu-satunya bisa menjadi polisi.” Optimisme dan tekad Nathanael menunjukkan bahwa ia siap mengemban tugas sebagai taruna Akpol dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat serta keluarganya.