Warga Kashmir Siaga, Ketegangan India-Pakistan Memanas

by
Warga Kashmir Siaga, Ketegangan India-Pakistan Memanas
Warga Kashmir Siaga, Ketegangan India-Pakistan Memanas

greenhill-ciwidey.co.id – Warga di wilayah Kashmir kini siaga menghadapi potensi konflik bersenjata antara India dan Pakistan. Ketegangan meningkat setelah serangan yang menewaskan 26 wisatawan, yang kemudian memicu tudingan dari India terhadap Pakistan. Namun, Pakistan membantah tudingan tersebut dan justru memperingatkan bahwa India mungkin melancarkan aksi militer dalam waktu dekat.

“Baca Juga: Israel Setujui Perluasan Serangan untuk Kuasai Gaza“

Bersiaga Hadapi Ketegangan India-Pakistan

Di desa Churanda, wilayah Kashmir yang dikelola India, guru-guru memimpin doa pagi bersama murid. Mereka memohon ketenangan agar tidak mendengar suara artileri di tengah bukit yang biasa tenang. Anak-anak tetap mengikuti pelajaran, tetapi kekhawatiran orang tua meningkat drastis. “Ketakutan warga meningkat tajam,” ujar guru Farooq Ahmad.

Penduduk Churanda menyaksikan langsung keberadaan pasukan India dan Pakistan di pos masing-masing. Menurut warga Abdul Aziz, desa itu memiliki enam bunker yang tidak cukup untuk melindungi 1.500 penduduk. “Jika pertempuran pecah, kami tak tahu harus ke mana,” ujar Abdul yang tinggal di daerah perbatasan itu.

Sementara itu, di sisi wilayah yang dikelola Pakistan, warga desa Chakothi mulai membangun bunker pribadi. Mereka masuk ke dalamnya setiap kali terdengar tembakan. “Kami siap menghadapi apa pun,” ujar Faizan Anayat yang tinggal di lereng bukit bersama keluarganya.

Pemerintah wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan juga bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Mereka telah mengalokasikan dana darurat sebesar 1 miliar rupee dan menyalurkan logistik untuk bertahan selama dua bulan ke desa-desa sekitar garis kendali.

Pihak berwenang juga menutup madrasah selama sepuluh hari demi menghindari potensi serangan. Peralatan perbaikan jalan dipindahkan ke area rawan, dan tim pertahanan sipil diperintahkan meningkatkan kewaspadaan.

Organisasi Bulan Sabit Merah Pakistan pun mulai memobilisasi staf dan peralatan bantuan. Mereka bersiap mendirikan kamp darurat untuk menampung setidaknya 500 keluarga. “Kami sudah siapkan tenda, perlengkapan kebersihan, dan alat memasak untuk kemungkinan evakuasi besar,” kata Gulzar Fatima, ketua cabang Kashmir.

Baca Juga :   KPK Ungkap Korupsi Lahan di Rorotan, Jakarta Utara

“Baca Juga: Polda Sumut Bongkar Judi Berhadiah Emas di Food Court Mall“

Situasi ini menunjukkan bagaimana ketegangan politik berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sipil di garis depan konflik.

No More Posts Available.

No more pages to load.